Jumat, 25 Mei 2012

HIV AIDS

        HIV AIDS & KERENTANAN TERHADAP WANITA DIBANDING PRIA                             
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
AIDS singkatan dari acquired immune deficiency syndrome. AIDS merupakan kumpulan gejalah,akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi HIV,sedangkan HIV itu sendiri mempunyai singkatan human immunodeficiency virus yang menyebabkan AIDS . Virus ini ditemukan oleh Montagnier, seorang ilmuan Perancis ( Institute Pasteur , Paris 1983), yang mengisolasi virus dari seorang penderita dengan gejala limfadenopati, sehingga pada waktu itu dinamakan Lymphadenophaty Associated Virus (Tjokronegoro, 2003)
“Orang-orang yang terinfeksi oleh penyakit ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh seseorang yang teinfeksi menurun terus secara drastis”.(Maria, 2012 : 5).
 Penularanya melalui hubungan seksual dengan orang lain yang telah terinfeksi HIV. HIV terdapat pada seluruh cairan tubuh penderita AIDS,tetapi yang dapat ditularkan hanya yang terdapat pada sperma,darah,dan cairan vagina.
Penyakit ini tidak memperlihatkan gejala khusus. Beberapa minggu sesudah terinfeksi, penderita akan sering menderita penyakit seperti flu dan diare. Secara fisik,penderita tampak sehat selama 3-4 tahun. Penderita tidak memeperlihatkan gejala yang khas. Pada tahun ke-5 dan ke-6 mulai timbul diare berulang,penurunan berat badan,sering sariawan di mulut dan terjadi pembekakan di daerah kelenjar getah,akhirnya meninggal karena kekebalan tubuhnya sangat rendah sehingga mudah terserang oleh berbagai macam kuman penyakit.
Di sisi lain sekitar beberapa persen yang terjangkit virus ini adalah kalangan wanita. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu biologis dan sosial. Alasan in tentunya akan membawa kita mendapat titik terang mengapa hal ini bisa terjadi.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa wanita itu dikenal setia namun dapat terkena penyakit ini. Apalagi persentasenya banyak terdapat pada wanita berstatus ibu rumah tangga.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang di jelaskan di atas,maka permasalahannya dirumuskan sebagai berikut :
Ø  Apakah Alasan  wanita rentan terkena HIV dibanding pria?
Ø  Bagimana penularan HIV AIDS?
Ø  Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS melalui hubungan seksual?
Ø  Bagaimana cara pengobatan HIV/AIDS?
1.3 TUJUAN
Dari permasalahan di atas,maka tujuan yang hendak di capai adalah sebagai berikut :
Ø  Mengetahui secara spesifik tentang penularan HIV AIDS.
Ø  Mengetahui faktor yang menyebakan wanita rentan HIV dibanding pria.
Ø  Mengetahui cara pencegahan HIV/ADIS melalui hubungan seksual.
Ø  Mengetahui cara pengobatan HIV/AIDS.
1.4  MANFAAT
Ø  Bagi para wanita ,ini dijadikan sebagai pedoman dalam membangun kehidupan dan mampu  manjaga serta mengatasi kesadaran atas dirinya.
Ø  Bagi penderita,sebagai satu alternatif untuk bisa mengatasi dan mencegah penyakit yang telah di derita. 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN HIV-AIDS
AIDS singkatan dari acquired immune deficiency syndrome. AIDS merupakan kumpulan gejalah,akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi HIV. Aids sendiri dalam bahasa Indonesia disebut sindrom cacat kekebalan tubuh (Depkes, 1997). Sedangkan menurut Weber (1986) AIDS diartikan sebagai infeksi virus yang dapat menyebabkan kerusakan parah dan tidak bisa diobati pada sistem imunitas , sehingga mudah terjadi infeksi opurtunistik. Acquired Immune Deficiency Syndrom (AIDS) adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil dari infeksi oleh HIV. Kasus AIDS mencerminkan infeksi HIV yang sudah berlangsung lama (Price and Wilson, 2006)
2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN WANITA RENTAN HIV AIDS DIBANDING PRIA
ÿ Faktor biologis, faktor sosial budaya, faktor ekonomi, dan faktor pendidikan                
2.3 PENULARAN HIV AIDS
Penularan HIV yang terjadi apabila terjadi kontak atau pertukaran cairan tubuh yaug mengandung virus melalui sebagai berikut:
a. Hubungan seksual (homoseksual dan heteroseksual) yang tidak terlindung dengan seseorang yang mengidap HIV.
b. Transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar oleh HIV.
c. Jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato)
 d.Penularan ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada anak yang dikandungnya.
2.4 PENCEGAHAN HIV AIDS
Adapun konsep pencegahan penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual antara lain sebagai berikut:
>  A = Abstinence =Puasa
>  B = Be faithful =Setia dengan pasangan
>  C = Using condom = Menggunakan kondom

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di perpustakaan Universitas Hasanuddin pada bulan April 2012.
3.2  Subjek penelitian
Subjek penelitian berupa buku-buku sumber yang menuliskan tentang HIV/AIDS dan situs-situs yang membahas tentang HIV pada wanita.
3.3  Prosedur penelitian
\  Mencari buku sumber
\  Mengumpulkan buku sumber
\  Menemukan informasi
\  Menuliskan sebagai karya ilmiah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 FAKTOR PENYEBAB WANITA RENTAN HIV AIDS DIBANDING PRIA
h  Aspek Biologis
o   Penipisan diding vagina yang dapat membuat wanita  rentan terserang virus.
o   Bentuk organ kelamin wanita yang memiliki permukaan (mukosa) alat kelamin yang lebih luas sehingga cairan sperma mudah terpapar ketika hubungan seksual
o   Virus HIV lebih banyak hidup di cairan Sperma
o   Terdapat banyak lipatan membuat permukaan menjadi luas dan dinding vagina sendiri memiliki lapisan tipis yang mudah terluka,memudahkan air mani bertahan lebih lama dalam rongga vagina bila terjadi infeksi,sehingga air mani yang terinveksi dapat segera menulari perempuan tersebut.
h  Aspek  Ekonomi
o   Ketidak setaraan ekonomi antara perempuan dan laki-laki sering kali memaksa perempuan dalam peran patuh dan tergantung pada laki-laki. Kerentaranan perempuan secara ekonomi seringkali terjadi dikarenakan perempuan tidak memiliki penghasilan sendiri, sehingga tergantung pada orang lain,dalam hal ini suami atau pasangan dalam menafkahi hidupnya.
o   Wanita yang lemah dalam hal ekonomi tidak memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri
o   Bargaining power mengakibatkan keengganan wanita meminta informasi kepada suaminya tentang status kesehatan pasangan seksualnya tersebut  dan tidak berani menegur bahkan bertanya terkait kehidupan atau aktivitas suaminya diluar rumah.
o   Masalah ekonomi menjadikan sebagian perempuan tidak bisa memilih dengan siapa dia akan menikah: kapan,dengan siapa,dan bagaimana dia melakukan hubungan seksual.
o   Faktor tergantung terhadap suami menyebabkan mereka tidak bisa menolak hubungan seksual meskipun dia mengetahui suaminya memiliki hubngan dengan sejumlah perempuan lain diluar pernikahannya.
o   Banyak perempuan yang akhirnya harus menjadi PSK dimana ini sangat berpotensial   terinfeksi HIV,seperti di negara miskin atau kota-kota besar sebagian kaum perempuan tidak memiliki pilihan lain selain menukarkan tubuhnya dengan uang untuk tetap bertahan hidup.
o   Kecenderungan perempuan untuk tidak mengalami gejala pada waktu menderita sebuah penyakit menular  seksual. (ini menjadi pintu bagi HIV, terutama jika telah  menyebabkan luka atau ulcer)
h  Aspek Pendidikan
o   Kurangnya pengetahuan wanita mengenai perubahan tubuh khususnya yang berhubungan dengan organ reproduksinya
o   Minimnya pengetahuan tersebut menyebabkan mereka tidak mampu merawat organ intinya dan suami akan lebih mudah berpaling mencari kepuasan sex dengan wanita lain.
o   Tidak adanya informasi yang mereka ketahui terhadap bahaya HIV/AIDS,inilah salah satu faktor mereka enggan melakukan pemeriksaan meskipun ternyata telah melakukan perbuatan yang beresiko.
o   Kurang meratanya akses informasi,konsultasi maupun bimbingan yang didapatkan oleh perempuan dan ibu-ibu rumah tangga.
o   Akses pendidikan dan pelayanan kesehatan kurang sehingga perempuan tidak mengerti akan masalah kesehatan reproduksinya termasuk persoalan seputar HIV/AIDS.
o   Sebagian dari mereka yang telah terinfeksi selalu menjadikan kondom sebagai solusi untuk mencegah penularan padahal menurut beberapa penelitian kegagalan kondom dalam pencegahan HIV/AIDS mencapai 33%,itu dikarenakan ukuran pori-pori kondom terkecil adalah  5 mikron sedangkan ukuran virus HIV/AIDS yakni sebesar 0,1 mikron, maka pori-pori kondom sangat mudah dilewati. Ini seperti kelereng yang melewati gorong-gorong.
h  Aspek Sosial Budaya
o   Perempuan dikonstruksikan untuk bersikap penurut,pasif,sabar dan setia sedangkan laki-laki dominan,agresif dan mengambil inisiatif dalam hubungan seksual.
o   Adanya persepsi dilingkungan masyarakat bahwa hal yang wajar jika seorang laki-laki memiliki lebih dari satu pasangan.
o   Perempuan menjadi rentan karena dituntut untuk menjalankan peran sebagai pengasuh,perawat apabila suami,anak,atau keluarga edang sakit,sedangkan jika dirinya sendiri sakit seringkali terabaikan.
o   Tradisi yang merugikan perempuan seperti dijodohkan,dipaksa menikah,dipaksa jadi PSK,tradisi turun ranjang di Sumatra Utara
o   Stigma ganda,yaitu perempuan adalah makhluk kelas dua yang cenderung disalahkan atas apa yang terjadi terhadap dirinya sendiri.
o   Pandangan terhadap wanita yang terinfeksi HIV/AIDS adalah wanita tidak baik prilakunya dan tidak bermoral,suatu keadaan yang memalukan dan koto,sehingga menyebabkan sebagian wanita malu untuk mengakses informasi dan segan untuk memeriksakan diri.
o   Perempuan disosialisasikan sedemikian rupa untuk menomorduakan kebutuhan kesehatan sesudah anggota keluarga.
4.2 PENULARAN HIV AIDS
Virus HIV ini sangat mudah menular dan mematikan serta hidup dalam 4 jenis cairan tubuh manusia yaitu darah, sperma, cairan vagina dan air susu ibu (ASI). Virus ini tidak hidup di dalam cairan tubuh lainnya seperti air ludah (air liur), air mata maupun keringat sehingga penularannya hanya lewat empat cairan tubuh tersebut (Hutapea, 2005).
Penularan HIV yang terjadi apabila terjadi kontak atau pertukaran cairan tubuh yaug mengandung virus melalui sebagai berikut :
J  Hubungan seksual (homoseksual dan heteroseksual).
J  Transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar oloh HIV.
J  Jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh HIV.
J  Penularan ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada anak yang dikandungnya. Penularan dapat terjadi selama kehamilan atau persalinan atau selama menyusui (Nursalam, 2006).
4.3 PENCEGAHAN HIV AIDS
Hubungan seksual ini merupakan salah satu penyebab terjadinya  HIV/AIDS dimana seoarng telah terpapar oleh penyakit ini kemudian tertular jika ia melakukan hubungan seka dengan pasangannya.
Adapun konsep pencegahan penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual antara lain sebagai berikut:
1.    A = Abstinence =Puasa,yaitu tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.hubungan seksual hanya dilakukan melalui pernikahan yang sah.
2.    B = Be faithful =Setia dengan pasangan,yaitu jikapun telah menikah,mengadakan hubungan seksual dengan pasangannya saja.suami atau istri sendiri tidak mengadakan hubungan seksual di luar nikah
3.    C = Using condom = Menggunakan kondom,yaitu bagi orang tertentu yang mempunyai kebiasaan buruk berganti-ganti pasangan maka di anjurkan untuk menggunakan kondom agar tidak menulari orang lain
4.4 PENGOBATAN HIV/AIDS
Sampai sekarang,belum ditemukan cara pengobatan HIV/AIDS yang tuntas.Saat ini yang ada hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya. Namun telah ditemukan sebuah obat yang dapat mengobati perkembangbiakan virus HIV/AIDS sehingga jumlahnya tidak betambah di dalam tubuh,obat tersebut dinamakan obat antiretroviral (ARV).
Jenis-jenis obat ARV adalah A2t (retrovir), 3Tc (lamivudin), Nevirapine (viramun), Ddl (videx), Ddc (hivid), D4T (2 erit), Ritonavit.
BAB V
PENUTUP
>KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan dari hasil penelitian maka disimpulkan sebagai berikut :
1.    Dari proses pencegahan HIV/AIDS melalui hubungan seksual maka ada banyak cara untuk menghindarinya serta beberapa konsep pencegahan antara lain :
Ø  A (abstience)
Ø  B (be faithful)
Ø  C (using condom

2.    Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan wanita rentan terkena HIV AIDS dibanding pria yaitu :
Ø  Aspek Biologis
Ø  Aspek Pendidikan
Ø  Aspek Ekonomi
Ø  Aspek Sosial Budaya
DAFTAR PUSTAKA

8 Joewana,satya,2006.Pencegahan dan penanggulangan penyalagunaan Narkoba.Jakarta : Balai pustaka
8 Muahammad Zainal Abidin. 2010. “ HIV AIDS dan Cara Pencegahannya”. Dalam http://www.masbied.com/2010/02/20makalah-aids/. 20 Februari 2010.

2 komentar: