BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
AIDS singkatan dari acquired immune deficiency
syndrome. AIDS merupakan kumpulan gejalah,akibat menurunnya sistem kekebalan
tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi HIV,sedangkan HIV itu sendiri
mempunyai singkatan human immunodeficiency virus yang menyebabkan AIDS . Virus
ini ditemukan oleh Montagnier, seorang ilmuan Perancis ( Institute Pasteur ,
Paris 1983), yang mengisolasi virus dari seorang penderita dengan gejala
limfadenopati, sehingga pada waktu itu dinamakan Lymphadenophaty Associated
Virus (Tjokronegoro, 2003)
“Orang-orang yang terinfeksi oleh penyakit ini tidak
dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain. Hal ini disebabkan karena
sistem kekebalan tubuh seseorang yang teinfeksi menurun terus secara drastis”.(Maria,
2012 : 5).
Penularanya
melalui hubungan seksual dengan orang lain yang telah terinfeksi HIV. HIV
terdapat pada seluruh cairan tubuh penderita AIDS,tetapi yang dapat ditularkan
hanya yang terdapat pada sperma,darah,dan cairan vagina.
Penyakit ini tidak memperlihatkan gejala khusus.
Beberapa minggu sesudah terinfeksi, penderita akan sering menderita penyakit
seperti flu dan diare. Secara fisik,penderita tampak sehat selama 3-4 tahun. Penderita
tidak memeperlihatkan gejala yang khas. Pada tahun ke-5 dan ke-6 mulai timbul
diare berulang,penurunan berat badan,sering sariawan di mulut dan terjadi
pembekakan di daerah kelenjar getah,akhirnya meninggal karena kekebalan
tubuhnya sangat rendah sehingga mudah terserang oleh berbagai macam kuman
penyakit.
Di sisi lain sekitar beberapa persen yang terjangkit
virus ini adalah kalangan wanita. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya
yaitu biologis dan sosial. Alasan in tentunya akan membawa kita mendapat titik
terang mengapa hal ini bisa terjadi.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa wanita itu dikenal
setia namun dapat terkena penyakit ini. Apalagi persentasenya banyak terdapat
pada wanita berstatus ibu rumah tangga.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang di jelaskan di atas,maka permasalahannya dirumuskan sebagai
berikut :
Ø Apakah Alasan
wanita rentan terkena HIV dibanding pria?
Ø Bagimana penularan HIV AIDS?
Ø Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS melalui hubungan
seksual?
Ø Bagaimana cara pengobatan HIV/AIDS?
1.3 TUJUAN
Dari permasalahan di atas,maka tujuan yang hendak di
capai adalah sebagai berikut :
Ø Mengetahui secara spesifik tentang penularan HIV AIDS.
Ø Mengetahui faktor yang menyebakan wanita rentan HIV
dibanding pria.
Ø Mengetahui cara pencegahan HIV/ADIS melalui hubungan
seksual.
Ø Mengetahui cara pengobatan HIV/AIDS.
1.4 MANFAAT
Ø Bagi para wanita ,ini dijadikan sebagai pedoman dalam
membangun kehidupan dan mampu manjaga
serta mengatasi kesadaran atas dirinya.
Ø Bagi penderita,sebagai satu alternatif untuk bisa
mengatasi dan mencegah penyakit yang telah di derita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN HIV-AIDS
AIDS singkatan dari acquired immune deficiency
syndrome. AIDS merupakan kumpulan gejalah,akibat menurunnya sistem kekebalan
tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi HIV. Aids sendiri dalam bahasa
Indonesia disebut sindrom cacat kekebalan tubuh (Depkes, 1997). Sedangkan
menurut Weber (1986) AIDS diartikan sebagai infeksi virus yang dapat
menyebabkan kerusakan parah dan tidak bisa diobati pada sistem imunitas ,
sehingga mudah terjadi infeksi opurtunistik. Acquired Immune Deficiency Syndrom
(AIDS) adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil dari
infeksi oleh HIV. Kasus AIDS mencerminkan infeksi HIV yang sudah berlangsung
lama (Price and Wilson, 2006)
2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN WANITA RENTAN HIV AIDS
DIBANDING PRIA
ÿ Faktor biologis, faktor sosial budaya, faktor ekonomi,
dan faktor pendidikan
2.3 PENULARAN HIV AIDS
Penularan HIV yang terjadi apabila terjadi
kontak atau pertukaran cairan tubuh yaug mengandung virus melalui sebagai
berikut:
a. Hubungan seksual (homoseksual dan heteroseksual) yang tidak terlindung dengan seseorang yang mengidap HIV.
a. Hubungan seksual (homoseksual dan heteroseksual) yang tidak terlindung dengan seseorang yang mengidap HIV.
b.
Transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar oleh HIV.
c.
Jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato).
d.Penularan ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada anak yang dikandungnya.
d.Penularan ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada anak yang dikandungnya.
2.4 PENCEGAHAN HIV AIDS
Adapun konsep pencegahan penularan HIV/AIDS melalui
hubungan seksual antara lain sebagai berikut:
> A = Abstinence =Puasa
> B = Be faithful =Setia dengan pasangan
> C = Using condom = Menggunakan kondom
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan
waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di perpustakaan Universitas Hasanuddin pada
bulan April 2012.
3.2 Subjek
penelitian
Subjek penelitian berupa buku-buku sumber yang menuliskan tentang
HIV/AIDS dan situs-situs yang membahas tentang HIV pada wanita.
3.3 Prosedur
penelitian
\ Mencari buku sumber
\ Mengumpulkan buku sumber
\ Menemukan informasi
\ Menuliskan sebagai karya ilmiah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
4.1 FAKTOR PENYEBAB WANITA RENTAN HIV AIDS DIBANDING PRIA
h Aspek Biologis
o Penipisan
diding vagina yang dapat membuat wanita
rentan terserang virus.
o Bentuk
organ kelamin wanita yang memiliki permukaan (mukosa) alat kelamin yang lebih
luas sehingga cairan sperma mudah terpapar ketika hubungan seksual
o Virus
HIV lebih banyak hidup di cairan Sperma
o Terdapat
banyak lipatan membuat permukaan menjadi luas dan dinding vagina sendiri
memiliki lapisan tipis yang mudah terluka,memudahkan air mani bertahan lebih
lama dalam rongga vagina bila terjadi infeksi,sehingga air mani yang terinveksi
dapat segera menulari perempuan tersebut.
h Aspek Ekonomi
o Ketidak
setaraan ekonomi antara perempuan dan laki-laki sering kali
memaksa perempuan dalam peran patuh dan tergantung pada laki-laki. Kerentaranan
perempuan secara ekonomi seringkali terjadi dikarenakan perempuan tidak
memiliki penghasilan sendiri, sehingga tergantung pada orang lain,dalam hal ini
suami atau pasangan dalam menafkahi hidupnya.
o Wanita
yang lemah dalam hal ekonomi tidak memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya
sendiri
o Bargaining
power mengakibatkan keengganan wanita meminta informasi kepada suaminya tentang
status kesehatan pasangan seksualnya tersebut
dan tidak berani menegur bahkan bertanya terkait kehidupan atau aktivitas
suaminya diluar rumah.
o Masalah
ekonomi menjadikan sebagian perempuan tidak bisa memilih dengan siapa dia akan
menikah: kapan,dengan siapa,dan bagaimana dia melakukan hubungan seksual.
o Faktor
tergantung terhadap suami menyebabkan mereka tidak bisa menolak hubungan
seksual meskipun dia mengetahui suaminya memiliki hubngan dengan sejumlah
perempuan lain diluar pernikahannya.
o Banyak
perempuan yang akhirnya harus menjadi PSK dimana ini sangat berpotensial terinfeksi HIV,seperti di negara miskin atau kota-kota
besar sebagian kaum perempuan tidak memiliki pilihan lain selain menukarkan
tubuhnya dengan uang untuk tetap bertahan hidup.
o Kecenderungan
perempuan untuk tidak mengalami gejala pada waktu menderita sebuah penyakit
menular seksual. (ini menjadi pintu bagi
HIV, terutama jika telah menyebabkan
luka atau ulcer)
h Aspek Pendidikan
o Kurangnya
pengetahuan wanita mengenai perubahan tubuh khususnya yang berhubungan dengan
organ reproduksinya
o Minimnya
pengetahuan tersebut menyebabkan mereka tidak mampu merawat organ intinya dan
suami akan lebih mudah berpaling mencari kepuasan sex dengan wanita lain.
o Tidak
adanya informasi yang mereka ketahui terhadap bahaya HIV/AIDS,inilah salah satu
faktor mereka enggan melakukan pemeriksaan meskipun ternyata telah melakukan
perbuatan yang beresiko.
o Kurang
meratanya akses informasi,konsultasi maupun bimbingan yang didapatkan oleh
perempuan dan ibu-ibu rumah tangga.
o Akses
pendidikan dan pelayanan kesehatan kurang sehingga perempuan tidak mengerti
akan masalah kesehatan reproduksinya termasuk persoalan seputar HIV/AIDS.
o Sebagian
dari mereka yang telah terinfeksi selalu menjadikan kondom sebagai solusi untuk
mencegah penularan padahal menurut beberapa penelitian kegagalan kondom dalam
pencegahan HIV/AIDS mencapai 33%,itu dikarenakan ukuran pori-pori kondom
terkecil adalah 5 mikron sedangkan
ukuran virus HIV/AIDS yakni sebesar 0,1 mikron, maka pori-pori kondom sangat
mudah dilewati. Ini seperti kelereng yang melewati gorong-gorong.
h Aspek Sosial
Budaya
o Perempuan
dikonstruksikan untuk bersikap penurut,pasif,sabar dan setia sedangkan
laki-laki dominan,agresif dan mengambil inisiatif dalam hubungan seksual.
o Adanya
persepsi dilingkungan masyarakat bahwa hal yang wajar jika seorang laki-laki
memiliki lebih dari satu pasangan.
o Perempuan
menjadi rentan karena dituntut untuk menjalankan peran sebagai pengasuh,perawat
apabila suami,anak,atau keluarga edang sakit,sedangkan jika dirinya sendiri
sakit seringkali terabaikan.
o Tradisi
yang merugikan perempuan seperti dijodohkan,dipaksa menikah,dipaksa jadi
PSK,tradisi turun ranjang di Sumatra Utara
o Stigma
ganda,yaitu perempuan adalah makhluk kelas dua yang cenderung disalahkan atas
apa yang terjadi terhadap dirinya sendiri.
o Pandangan
terhadap wanita yang terinfeksi HIV/AIDS adalah wanita tidak baik prilakunya
dan tidak bermoral,suatu keadaan yang memalukan dan koto,sehingga menyebabkan
sebagian wanita malu untuk mengakses informasi dan segan untuk memeriksakan
diri.
o Perempuan
disosialisasikan sedemikian rupa untuk menomorduakan kebutuhan kesehatan
sesudah anggota keluarga.
4.2 PENULARAN HIV AIDS
Virus HIV ini sangat mudah menular dan
mematikan serta hidup dalam 4 jenis cairan tubuh manusia yaitu darah, sperma,
cairan vagina dan air susu ibu (ASI). Virus ini tidak hidup di dalam cairan
tubuh lainnya seperti air ludah (air liur), air mata maupun keringat sehingga
penularannya hanya lewat empat cairan tubuh tersebut (Hutapea, 2005).
Penularan HIV yang terjadi apabila terjadi
kontak atau pertukaran cairan tubuh yaug mengandung virus melalui sebagai
berikut :
J Hubungan
seksual (homoseksual dan heteroseksual).
J Transfusi
darah dan transplantasi organ yang tercemar oloh HIV.
J Jarum
suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tato) yang tercemar oleh
HIV.
J Penularan
ibu hamil yang terinfeksi HIV kepada anak yang dikandungnya. Penularan dapat
terjadi selama kehamilan atau persalinan atau selama menyusui (Nursalam, 2006).
4.3 PENCEGAHAN HIV AIDS
Hubungan seksual ini merupakan
salah satu penyebab terjadinya HIV/AIDS
dimana seoarng telah terpapar oleh penyakit ini kemudian tertular jika ia
melakukan hubungan seka dengan pasangannya.
Adapun konsep pencegahan penularan HIV/AIDS melalui
hubungan seksual antara lain sebagai berikut:
1. A = Abstinence =Puasa,yaitu tidak melakukan hubungan
seksual sebelum menikah.hubungan seksual hanya dilakukan melalui pernikahan
yang sah.
2. B = Be faithful =Setia dengan pasangan,yaitu jikapun
telah menikah,mengadakan hubungan seksual dengan pasangannya saja.suami atau
istri sendiri tidak mengadakan hubungan seksual di luar nikah
3. C = Using condom = Menggunakan kondom,yaitu bagi orang
tertentu yang mempunyai kebiasaan buruk berganti-ganti pasangan maka di
anjurkan untuk menggunakan kondom agar tidak menulari orang lain
4.4 PENGOBATAN HIV/AIDS
Sampai sekarang,belum ditemukan cara pengobatan
HIV/AIDS yang tuntas.Saat ini yang ada hanyalah menolong penderita untuk
mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya. Namun telah ditemukan sebuah obat
yang dapat mengobati perkembangbiakan virus HIV/AIDS sehingga jumlahnya tidak
betambah di dalam tubuh,obat tersebut dinamakan obat antiretroviral (ARV).
Jenis-jenis obat ARV adalah A2t (retrovir), 3Tc (lamivudin), Nevirapine
(viramun), Ddl (videx), Ddc (hivid), D4T (2 erit), Ritonavit.
BAB V
PENUTUP
PENUTUP
>KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan dari hasil penelitian maka
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari proses pencegahan HIV/AIDS melalui hubungan
seksual maka ada banyak cara untuk menghindarinya serta beberapa konsep
pencegahan antara lain :
Ø A (abstience)
Ø B (be faithful)
Ø C (using condom
2. Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan wanita rentan
terkena HIV AIDS dibanding pria yaitu :
Ø Aspek Biologis
Ø Aspek Pendidikan
Ø Aspek Ekonomi
Ø Aspek Sosial Budaya
DAFTAR PUSTAKA
8 Joewana,satya,2006.Pencegahan
dan penanggulangan penyalagunaan Narkoba.Jakarta : Balai pustaka
8 Muahammad Zainal Abidin. 2010. “ HIV AIDS dan Cara
Pencegahannya”. Dalam http://www.masbied.com/2010/02/20makalah-aids/. 20 Februari 2010.
keep writee visit my blog tooo
BalasHapushttp://illankxprusit.blogspot.com/
Okey.. :D
Hapus